Nomor 11
Jika A=[21a4]
merupakan matriks yang mempunyai invers dan det(B)=4, maka hasil kali semua nilai a yang mungkin sehingga
det(A)=16det((AB)−1)
adalah .....
♠ sifat-sifat determinan
|A−1|=1|A| dan |A.B|=|A|.|B|
♠ Menentukan nilai determinan A
A=[21a4]
det(A)=|A|=2.4−a.1=8−a
Diketahui juga : det(B)=|B|=4
♠ Menentukan nilai a
det(A)=16det((AB)−1)|A|=16|(AB)−1||A|=16.1|AB||A|=16|A|.|B||A|2=16|B|(8−a)2=164(8−a)2=464−16a+a2=4a2−16a+60=0(a−6)(a−10)=0a1=6∨a2=10
hasil kali nilai a adalah a1.a2=6.10=60
atau gunakan operasi akar-akar :
a2−16a+60=0→a1.a2=ca=601=60
Jadi, hasil kali semua nilai a adalah 60. ♡
|A−1|=1|A| dan |A.B|=|A|.|B|
♠ Menentukan nilai determinan A
A=[21a4]
det(A)=|A|=2.4−a.1=8−a
Diketahui juga : det(B)=|B|=4
♠ Menentukan nilai a
det(A)=16det((AB)−1)|A|=16|(AB)−1||A|=16.1|AB||A|=16|A|.|B||A|2=16|B|(8−a)2=164(8−a)2=464−16a+a2=4a2−16a+60=0(a−6)(a−10)=0a1=6∨a2=10
hasil kali nilai a adalah a1.a2=6.10=60
atau gunakan operasi akar-akar :
a2−16a+60=0→a1.a2=ca=601=60
Jadi, hasil kali semua nilai a adalah 60. ♡
Nomor 12
Jika akar-akar x2−ax−b=0 saling berkebalikan dan salah satu akar tersebut merupakan bilangan bulat positif, maka nilai
terkecil yang mungkin untuk a−b adalah ....
♣ Akar-akar berkebalikan
Misalkan akar-akar PK x2−ax−b=0 adalah x1 dan x2, karena saling berkebalikan, maka haruslah x2=1x1 . Sehingga x1.x2=x1.1x1=1 dengan x1 sebagai akar bulat positif.
♣ Operasi akar-akar PK : x2−ax−b=0
x1+x2=−(−a)1=a→x1+1x1=a ....pers(i)
x1.x2=−b1→1=−b→b=−1 ....pers(ii)
♣ Menentukan hasilnya
a−b=(x1+1x1)−(−1)
a−b=x1+1x1+1 ....pers(iii)
*). Agar nilai a−b sekecil mungkin, maka nilai x1 harus sekecil mungkin. Karena x1 adalah akar bulat positif, maka nilai terkecilnya adalah x1=1.
Diperoleh :
a−b=x1+1x1+1=1+11+1=3
Jadi, nilai terkecil yang mungkin untuk a−b adalah 3. ♡
Misalkan akar-akar PK x2−ax−b=0 adalah x1 dan x2, karena saling berkebalikan, maka haruslah x2=1x1 . Sehingga x1.x2=x1.1x1=1 dengan x1 sebagai akar bulat positif.
♣ Operasi akar-akar PK : x2−ax−b=0
x1+x2=−(−a)1=a→x1+1x1=a ....pers(i)
x1.x2=−b1→1=−b→b=−1 ....pers(ii)
♣ Menentukan hasilnya
a−b=(x1+1x1)−(−1)
a−b=x1+1x1+1 ....pers(iii)
*). Agar nilai a−b sekecil mungkin, maka nilai x1 harus sekecil mungkin. Karena x1 adalah akar bulat positif, maka nilai terkecilnya adalah x1=1.
Diperoleh :
a−b=x1+1x1+1=1+11+1=3
Jadi, nilai terkecil yang mungkin untuk a−b adalah 3. ♡
Nomor 13
Jika grafik fungsi y=x2−9 memotong sumbu x di titik A dan B, serta memotong sumbu y di titik C, maka luas segitiga
ABC adalah ....
♠ Menentukan titik potong sumbu-sumbu
*) Titik potong sumbu y : substitusi x=0
y=x2−9y=02−9y=−9
artinya titik C(0,-9)
*) Titik potong sumbu x : substitusi y=0
y=x2−90=x2−9x2=9x=±√9=±3
artinya titik A(-3,0) dan B(3,0)
♠ gambar segitiganya
♠ Menentukan luas segitiganya
LΔABC=12.a.t=12.6.9=27
Jadi, luas segitiganya adalah 27. ♡
*) Titik potong sumbu y : substitusi x=0
y=x2−9y=02−9y=−9
artinya titik C(0,-9)
*) Titik potong sumbu x : substitusi y=0
y=x2−90=x2−9x2=9x=±√9=±3
artinya titik A(-3,0) dan B(3,0)
♠ gambar segitiganya
♠ Menentukan luas segitiganya
LΔABC=12.a.t=12.6.9=27
Jadi, luas segitiganya adalah 27. ♡
Nomor 14
Nilai semua tes matematika dinyatakan dengan bilangan bulat dari 0 sampai 10. Median terkecil yang mungkin bagi siswa yang memiliki
rata-rata nilai 6 dari enam kali tes adalah ....
♣ Konsep rata-rata : ¯X=Jumlah semua databanyak data
♣ Misalkan datanya : x1,x2,x3,x4,x5x6 yang telah diurutkan dari kecil ke besar dengan rata-ratanya 6, sehingga diperoleh :
¯X=6x1+x2+x3+x4+x5+x66=6x1+x2+x3+x4+x5+x6=36 ...pers(i)
Sementara nilai mediannya : Me=x3+x42
♣ Analisa nilai data yang mungkin
*). Agar mediannya sekecil mungkin, maka nilai x3 dan x4 juga harus terkecil.
*). Agar x3 dan x4 terkecil, maka nilai x5 dan x6 harus terbesar, dengan nilai x5=10 dan x6=10.
x1+x2+x3+x4+x5+x6=36x1+x2+x3+x4+10+10=36x1+x2+x3+x4=16 ...pers(ii)
*). karena nilai x1≤x2≤x3≤x4, maka dari pers(ii) diperoleh nilai x1=4,x2=4,x3=4,x4=4 yang menyebabkan nilai x3 dan x4 terkecil.
Sehingga : Me=x3+x42=4+42=4
Jadi, nilai median terkecilnya adalah 4. ♡
♣ Misalkan datanya : x1,x2,x3,x4,x5x6 yang telah diurutkan dari kecil ke besar dengan rata-ratanya 6, sehingga diperoleh :
¯X=6x1+x2+x3+x4+x5+x66=6x1+x2+x3+x4+x5+x6=36 ...pers(i)
Sementara nilai mediannya : Me=x3+x42
♣ Analisa nilai data yang mungkin
*). Agar mediannya sekecil mungkin, maka nilai x3 dan x4 juga harus terkecil.
*). Agar x3 dan x4 terkecil, maka nilai x5 dan x6 harus terbesar, dengan nilai x5=10 dan x6=10.
x1+x2+x3+x4+x5+x6=36x1+x2+x3+x4+10+10=36x1+x2+x3+x4=16 ...pers(ii)
*). karena nilai x1≤x2≤x3≤x4, maka dari pers(ii) diperoleh nilai x1=4,x2=4,x3=4,x4=4 yang menyebabkan nilai x3 dan x4 terkecil.
Sehingga : Me=x3+x42=4+42=4
Jadi, nilai median terkecilnya adalah 4. ♡
Nomor 15
Empat buku berjudul Matematika, satu buku berjudul Ekonomi, dan satu buku berjudul Bahasa akan disusun di lemari buku dalam satu baris.
Misalkan A adalah kejadian susunan buku sehingga tidak ada tiga atau lebih buku dengan judul yang sama tersusun secara berurutan.
Jika buku dengan judul yang sama tidak dibedakan, maka peluang kejadian A adalah .....
♠ Pada kasus ini menggunakan Permutasi Berulang.
Misalkan kata "BAHAGIA" akan disusun ulang, maka banyaknya kata baru (tidak harus bermakna) yang diperoleh adalah total hurufhuruf yang sama=7!3!=7×6×5×4 kata, di sini huruf yang sama hanya huruf A sebanyak 3.
Contoh lain, kata "MATEMATIKA" disusun ulang, kata baru sebanyak 10!2!×3!×2! kata (total huruf = 10, yang sama : M = 2, A = 3, T = 2).
♠ Misal : M = Matematika, E = Ekonomi, B = Bahasa
Ada 4M 1E 1B , artinya n(S)=6!4!=6.5=30
n(S) adalah ruang sampel (semua susunan yang mungkin)
♠ Kejadian A menyatakan kejadian susunan buku sehingga tidak ada tiga atau lebih buku dengan judul yang sama tersusun secara berurutan. Agar kejadian ini terjadi, salah satu caranya adalah kita blok menjadi lima bagian buku dengan dua kemungkinan.
*). Kemungkinan I :
KI = 2!.3!2!=3!=3.2.1=6
*). Kemungkinan II :
KII = 2!.3!2!=3!=3.2.1=6
Hanya saja susunan MMEBMM dan MMBEMM sudah muncul pada kemungikan I, sehinga harus dikurangkan 2 : KII = 6 - 2 = 4 cara.
*). Kemungkinan III , 2M ada ditengah yaitu : MEMMBM dan MBMMEM
diperoleh KIII = 2
Sehingga semua kemungkinan kejadian A :
n(A)=KI+KII+KIII=6+4+2=12
♠ Menentukan peluangnya
P(A)=n(A)n(S)=1230=25
Jadi, peluang kejadian A adalah 25.♡
Keterangan kemungkinan yang ada :
Kemungkinan I :
*). Kita bagi menjadi 5 kelompok yaitu 2M, E, B, M, dan M dengan 2M posisinya pasti tetap di depan.
*). Tiga kelompok terakhir (B, M, M) kita acak posisinya dengan banyak susunan 3!2!=3 cara.
*). E dan B bisa saling ditukar, sehingga susunannya ada 2! = 2 cara.
Sehingga semua susunan kemungkinan I ada 3!2!×2!=3×2=6 cara yaitu MMEBMM, MMEMBM, MMEMMB, MMBEMM, MMBMEM, dan MMBMME
Hal yang sama juga untuk kemungkinan II, hanya saja 2M posisinya tetap dibelakang.
Misalkan kata "BAHAGIA" akan disusun ulang, maka banyaknya kata baru (tidak harus bermakna) yang diperoleh adalah total hurufhuruf yang sama=7!3!=7×6×5×4 kata, di sini huruf yang sama hanya huruf A sebanyak 3.
Contoh lain, kata "MATEMATIKA" disusun ulang, kata baru sebanyak 10!2!×3!×2! kata (total huruf = 10, yang sama : M = 2, A = 3, T = 2).
♠ Misal : M = Matematika, E = Ekonomi, B = Bahasa
Ada 4M 1E 1B , artinya n(S)=6!4!=6.5=30
n(S) adalah ruang sampel (semua susunan yang mungkin)
♠ Kejadian A menyatakan kejadian susunan buku sehingga tidak ada tiga atau lebih buku dengan judul yang sama tersusun secara berurutan. Agar kejadian ini terjadi, salah satu caranya adalah kita blok menjadi lima bagian buku dengan dua kemungkinan.
*). Kemungkinan I :
KI = 2!.3!2!=3!=3.2.1=6
*). Kemungkinan II :
KII = 2!.3!2!=3!=3.2.1=6
Hanya saja susunan MMEBMM dan MMBEMM sudah muncul pada kemungikan I, sehinga harus dikurangkan 2 : KII = 6 - 2 = 4 cara.
*). Kemungkinan III , 2M ada ditengah yaitu : MEMMBM dan MBMMEM
diperoleh KIII = 2
Sehingga semua kemungkinan kejadian A :
n(A)=KI+KII+KIII=6+4+2=12
♠ Menentukan peluangnya
P(A)=n(A)n(S)=1230=25
Jadi, peluang kejadian A adalah 25.♡
Keterangan kemungkinan yang ada :
Kemungkinan I :
*). Kita bagi menjadi 5 kelompok yaitu 2M, E, B, M, dan M dengan 2M posisinya pasti tetap di depan.
*). Tiga kelompok terakhir (B, M, M) kita acak posisinya dengan banyak susunan 3!2!=3 cara.
*). E dan B bisa saling ditukar, sehingga susunannya ada 2! = 2 cara.
Sehingga semua susunan kemungkinan I ada 3!2!×2!=3×2=6 cara yaitu MMEBMM, MMEMBM, MMEMMB, MMBEMM, MMBMEM, dan MMBMME
Hal yang sama juga untuk kemungkinan II, hanya saja 2M posisinya tetap dibelakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.