Nomor 11
Parabola y=−x2+2ax+a−2 dan garis y=ax+a−2 berpotongan di titik (x1,y1) dan (x2,y2). Jika
x1+x2=2, maka y1+y2=....
♠ Samakan kedua persamaan
y (garis) =y (parabola)ax+a−2=−x2+2ax+a−2x2−ax=0x(x−a)=0x=0∨x=a
artinya x1=0 dan x2=a
♠ Menentukan nilai a dari x1+x2=2
x1+x2=20+a=2a=2
Sehingga diperoleh : x1=0 dan x2=a=2
♠ Substitusi nilai a ke garis, dan menentukan nilai y
a=2→y=ax+a−2y=2x+2−2y=2xx1=0→y=2xy1=2.0=0x2=2→y=2xy2=2.2=4
Sehingga nilai y1+y2=0+4=4
Jadi, nilai y1+y2=4.♡
y (garis) =y (parabola)ax+a−2=−x2+2ax+a−2x2−ax=0x(x−a)=0x=0∨x=a
artinya x1=0 dan x2=a
♠ Menentukan nilai a dari x1+x2=2
x1+x2=20+a=2a=2
Sehingga diperoleh : x1=0 dan x2=a=2
♠ Substitusi nilai a ke garis, dan menentukan nilai y
a=2→y=ax+a−2y=2x+2−2y=2xx1=0→y=2xy1=2.0=0x2=2→y=2xy2=2.2=4
Sehingga nilai y1+y2=0+4=4
Jadi, nilai y1+y2=4.♡
♣ Konsep Menyusun PK : x2−(HJ)x+(HK)=0
Keterangan : HJ = Hasil Jumlah dan HK = Hasil Kali.
♣ Menentukan HJ dan HK dari αα+1 dan 2β2β+1
HJ=(αα+1)+(2β2β+1)=α(2β+1)+(α+1)(2β)(α+1)(2β+1)=2αβ+α+2αβ+2β2αβ+(α+2β)+1=4αβ+(α+2β)2αβ+(α+2β)+1=4.(−2)+(5)2.(−2)+(5)+1HJ=−32HK=(αα+1).(2β2β+1)=2αβ2αβ+(α+2β)+1=2.(−2)2.(−2)+(5)+1HK=−42=−2
♣ Menyusun PK
x2−(HJ)x+(HK)=0x2−(−32)x+(−2)=0(kali 2)2x2+3x−4=0
Jadi, persamaan kuadratnya adalah 2x2+3x−4=0.♡
Keterangan : HJ = Hasil Jumlah dan HK = Hasil Kali.
♣ Menentukan HJ dan HK dari αα+1 dan 2β2β+1
HJ=(αα+1)+(2β2β+1)=α(2β+1)+(α+1)(2β)(α+1)(2β+1)=2αβ+α+2αβ+2β2αβ+(α+2β)+1=4αβ+(α+2β)2αβ+(α+2β)+1=4.(−2)+(5)2.(−2)+(5)+1HJ=−32HK=(αα+1).(2β2β+1)=2αβ2αβ+(α+2β)+1=2.(−2)2.(−2)+(5)+1HK=−42=−2
♣ Menyusun PK
x2−(HJ)x+(HK)=0x2−(−32)x+(−2)=0(kali 2)2x2+3x−4=0
Jadi, persamaan kuadratnya adalah 2x2+3x−4=0.♡
Nomor 13
Daerah penyelesaian sistem pertaksamaan linear y≥0,x+y≤2,3x−2y≤3 dan −2x+3y≤3
adalah ....
♠ Konsep menentukan arsiran pada ketaksamaan :
Biasanya untuk menentukan daerah yang benar, kita mencoba substitusi satu titik sembarang ke pertidaksamaan, akan tetapi kali ini berbeda caranya, yaitu menggunakan perkalian tanda koefisien variabelnya ( x atau y ).
Konsep : Misal bentuk ax+byT1c dengan T1=≥=+ (positif) atau T1=≤=− (negatif) dan Tx menyatakan nilai koefisien variabel x (bisa positif atau negatif) serta Ty menyatakan nilai koefisien variabel y (bisa positif atau negatif)
Caranya : Tentukan hasil perkalian Tx.T1 atau Ty.T1 (salah satu saja yang dikalikan) yang hasilnya bisa positif atau negatif .
Tx.T1= positif artinya yang benar daerah kanannya
Tx.T1= negatif artinya yang benar daerah kirinya
Ty.T1= positif artinya yang benar daerah atasnya
Ty.T1= negatif artinya yang benar daerah bawahnya
♠ Menentukan titik potong sumbu-sumbu
I). y≥0 adalah garis sumbu X
II). x+y≤2 tipotnya : (0,2) dan (2,0)
III). 3x−2y≤3 tipotnya : (0,−32) dan (1,0)
IV). −2x+3y≤3 tipotnya : (0,1) dan (−32,0)
Gambarnya :

Arsir daerah yang salah, sehingga daerah himpunan penyelesaiannya (DHP) adalah daerah yang tidak terkena arsir sama sekali.
contoh perhitungan pada garis II : x+y≤2 dengan Tx=+ dan T1=≤=− sehingga hasil Tx.T1=+.−=− (negatif) . karena hasil kali Tx.T1 negatif, maka daerah yang benar adalah sebelah kiri, sehingga yang salah daerah sebelah kanan, terlihat seperti gambar di atas. Untuk garis yang lain, coba sendiri ya sobat.
Jadi, daerah penyelesaiannya adalah yang tengah ( ada DHP-nya) yaitu opsi B. ♡
Biasanya untuk menentukan daerah yang benar, kita mencoba substitusi satu titik sembarang ke pertidaksamaan, akan tetapi kali ini berbeda caranya, yaitu menggunakan perkalian tanda koefisien variabelnya ( x atau y ).
Konsep : Misal bentuk ax+byT1c dengan T1=≥=+ (positif) atau T1=≤=− (negatif) dan Tx menyatakan nilai koefisien variabel x (bisa positif atau negatif) serta Ty menyatakan nilai koefisien variabel y (bisa positif atau negatif)
Caranya : Tentukan hasil perkalian Tx.T1 atau Ty.T1 (salah satu saja yang dikalikan) yang hasilnya bisa positif atau negatif .
Tx.T1= positif artinya yang benar daerah kanannya
Tx.T1= negatif artinya yang benar daerah kirinya
Ty.T1= positif artinya yang benar daerah atasnya
Ty.T1= negatif artinya yang benar daerah bawahnya
♠ Menentukan titik potong sumbu-sumbu
I). y≥0 adalah garis sumbu X
II). x+y≤2 tipotnya : (0,2) dan (2,0)
III). 3x−2y≤3 tipotnya : (0,−32) dan (1,0)
IV). −2x+3y≤3 tipotnya : (0,1) dan (−32,0)
Gambarnya :
Arsir daerah yang salah, sehingga daerah himpunan penyelesaiannya (DHP) adalah daerah yang tidak terkena arsir sama sekali.
contoh perhitungan pada garis II : x+y≤2 dengan Tx=+ dan T1=≤=− sehingga hasil Tx.T1=+.−=− (negatif) . karena hasil kali Tx.T1 negatif, maka daerah yang benar adalah sebelah kiri, sehingga yang salah daerah sebelah kanan, terlihat seperti gambar di atas. Untuk garis yang lain, coba sendiri ya sobat.
Jadi, daerah penyelesaiannya adalah yang tengah ( ada DHP-nya) yaitu opsi B. ♡
Nomor 14
Jika jumlah empat suku pertama dan jumlah tujuh suku pertama suatu barisan aritmetika beturut-turut 30 dan 84 maka
jumlah ke limabelas suku pertama barisan itu adalah ....
♠ Deret aritmetika : sn=n2(2a+(n−1)b)
♠ Menentukan persamaan dengan s4=30 dan s7=84
s4=30→sn=n2(2a+(n−1)b)42(2a+(4−1)b)=302(2a+3b)=30(bagi 2)2a+3b=15....pers(i)s7=84→sn=n2(2a+(n−1)b)72(2a+(7−1)b)=8472(2a+6b)=847(a+3b)=84(bagi7)a+3b=12....pers(ii)
♠ Eliminasi pers(i) dan pers(ii)
2a+3b=15a+3b=12−a=3
pers(ii) : a+3b=12→3+3b=12→b=3
♠ Menentukan nilai s15
sn=n2(2a+(n−1)b)s15=152(2a+(51−1)b)s15=15⧸2(⧸2.3+⧸14.3)s15=15.(3+7.3)s15=15.(24)=360
Jadi, jumlah ke limabelas suku pertama barisan itu adalah 360. ♡
♠ Menentukan persamaan dengan s4=30 dan s7=84
s4=30→sn=n2(2a+(n−1)b)42(2a+(4−1)b)=302(2a+3b)=30(bagi 2)2a+3b=15....pers(i)s7=84→sn=n2(2a+(n−1)b)72(2a+(7−1)b)=8472(2a+6b)=847(a+3b)=84(bagi7)a+3b=12....pers(ii)
♠ Eliminasi pers(i) dan pers(ii)
2a+3b=15a+3b=12−a=3
pers(ii) : a+3b=12→3+3b=12→b=3
♠ Menentukan nilai s15
sn=n2(2a+(n−1)b)s15=152(2a+(51−1)b)s15=15⧸2(⧸2.3+⧸14.3)s15=15.(3+7.3)s15=15.(24)=360
Jadi, jumlah ke limabelas suku pertama barisan itu adalah 360. ♡
Nomor 15
Suku ke 3, 5, dan 8 suatu deret aritmetika berturut-turut adalah 3x+12,2x+2,4x−7.
Jika un menyatakan suku ke n barisan tersebut, maka suku ke 2n adalah ....
(A). 5+3n
(B). 2+6n
(C). 2un
(D). 3+2un
(E). 3n+un
(A). 5+3n
(B). 2+6n
(C). 2un
(D). 3+2un
(E). 3n+un
♣ Barisan aritmetika : un=a+(n−1)b
♣ Menyusun persamaannya
u3=3x+12→a+2b=3x+12 ....pers(i)
u5=2x+2→a+4b=2x+2 ....pers(ii)
u8=4x−7→a+7b=4x−7 ....pers(iii)
♣ Eliminasi pers(ii) dan pers(iii)
a+7b=4x−7a+4b=2x+2−3b=2x−9b=23x−3
dari Pers(ii) :
a+4b=2x+2→a+4(23x−3)=2x+2
→a=−23x+14
♣ Substitusi nilai a dan b ke pers(i)
a+2b=3x+12(−23x+14)+2.(23x−3)=3x+12x=9(hitung dengan sabar)
Sehingga nilai a dan b :
a=−23x+14=−23.9+14=−6+14=8
b=23x−3=23.9−3=6−3=3
♣ Menentukan rumus un dan u2n dengan modifikasi
un=a+(n−1)bun=8+(n−1).3un=8+3n−3un=5+3n(Menentukan u2n)un=5+3nu2n=5+3.(2n)u2n=5+6n(modifikasi sesuai pilihannya)u2n=5+3n+3nu2n=3n+(5+3n)(subst. 5+3n=un)u2n=3n+un
Jadi, diperoleh rumus u2n=3n+un.♡
Catatan : Bentuk u2n=5+6n sebenarnya sudah benar, hanya saja belum ada di pilihan gandanya sehingga harus dimodifikasi lagi agar mengarah dan sama dengan yang ada pada pilihan ganda.
♣ Menyusun persamaannya
u3=3x+12→a+2b=3x+12 ....pers(i)
u5=2x+2→a+4b=2x+2 ....pers(ii)
u8=4x−7→a+7b=4x−7 ....pers(iii)
♣ Eliminasi pers(ii) dan pers(iii)
a+7b=4x−7a+4b=2x+2−3b=2x−9b=23x−3
dari Pers(ii) :
a+4b=2x+2→a+4(23x−3)=2x+2
→a=−23x+14
♣ Substitusi nilai a dan b ke pers(i)
a+2b=3x+12(−23x+14)+2.(23x−3)=3x+12x=9(hitung dengan sabar)
Sehingga nilai a dan b :
a=−23x+14=−23.9+14=−6+14=8
b=23x−3=23.9−3=6−3=3
♣ Menentukan rumus un dan u2n dengan modifikasi
un=a+(n−1)bun=8+(n−1).3un=8+3n−3un=5+3n(Menentukan u2n)un=5+3nu2n=5+3.(2n)u2n=5+6n(modifikasi sesuai pilihannya)u2n=5+3n+3nu2n=3n+(5+3n)(subst. 5+3n=un)u2n=3n+un
Jadi, diperoleh rumus u2n=3n+un.♡
Catatan : Bentuk u2n=5+6n sebenarnya sudah benar, hanya saja belum ada di pilihan gandanya sehingga harus dimodifikasi lagi agar mengarah dan sama dengan yang ada pada pilihan ganda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.