Nomor 6
Vektor-vektor u,v, dan x tidak nol. Vektor u+v tegak lurus u−x , jika ....
(A) |u+v|=|u−v|
(B) |v|=|x|
(C) u.u=v.v,v=−x
(D) u.u=v.v,v=x
(E) u.v=v.v
(A) |u+v|=|u−v|
(B) |v|=|x|
(C) u.u=v.v,v=−x
(D) u.u=v.v,v=x
(E) u.v=v.v
♠ Konsep dasar : vektor a tegak lurus vektor b , maka a.b=0
♠ Vektor u+v tegak lurus u−x , sehingga perkalian dot nya = 0
(u+v).(u−x)=0u.u−u.x+u.v−v.x=0(u.u−v.x)+(u.v−u.x)=0 agar nilainya nol, maka (u.v−u.x)=0 dan (u.u−v.x)=0 menyelesaikan keduapersamaan (i).(u.v−u.x)=0u(v−x)=0u=0∨v=xkarena u≠0, sehingga yang memenuhi v=x(ii).(u.u−v.x)=0u.u=v.x(substitusiv=x)u.u=v.v
Sehingga diperoleh : u.u=v.v dan v=x
Jadi, u+v tegak lurus u−x jika u.u=v.v dan v=x.♡
♠ Vektor u+v tegak lurus u−x , sehingga perkalian dot nya = 0
(u+v).(u−x)=0u.u−u.x+u.v−v.x=0(u.u−v.x)+(u.v−u.x)=0 agar nilainya nol, maka (u.v−u.x)=0 dan (u.u−v.x)=0 menyelesaikan keduapersamaan (i).(u.v−u.x)=0u(v−x)=0u=0∨v=xkarena u≠0, sehingga yang memenuhi v=x(ii).(u.u−v.x)=0u.u=v.x(substitusiv=x)u.u=v.v
Sehingga diperoleh : u.u=v.v dan v=x
Jadi, u+v tegak lurus u−x jika u.u=v.v dan v=x.♡
Nomor 7
Diketahui a,a+b, dan 4a+b merupakan 3 suku berurutan suatu barisan aritmetika. Jika a,a+b,4a+b+9
merupakan suatu barisan geometri, maka a+b=....
♠ Barisan aritmetika : a,a+b, dan 4a+b
Selisih sama :
u2−u1=u3−u22(u2)=u1+u32(a+b)=a+(4a+b)b=3a ....pers(i)
♠ Barisan geometri : a,a+b,4a+b+9
Rasio sama dan nilai a≠0 :
u2u1=u3u2(u2)2=u1.u3(a+b)2=(a).(4a+b+9) (subst. b=3a)(a+3a)2=(a).(4a+3a+9)(4a)2=(a).(7a+9)16a2=7a2+9a9a2−9a=09a(a−1)=0a=0∨a=1 dari pers(i) , diperoleh a=0→b=3a=3.0=0(tidak memenuhi)a=1→b=3a=3.1=3(memenuhi)
Sehingga nilai a+b=1+3=4
Jadi, nilai a+b=4.♡
Selisih sama :
u2−u1=u3−u22(u2)=u1+u32(a+b)=a+(4a+b)b=3a ....pers(i)
♠ Barisan geometri : a,a+b,4a+b+9
Rasio sama dan nilai a≠0 :
u2u1=u3u2(u2)2=u1.u3(a+b)2=(a).(4a+b+9) (subst. b=3a)(a+3a)2=(a).(4a+3a+9)(4a)2=(a).(7a+9)16a2=7a2+9a9a2−9a=09a(a−1)=0a=0∨a=1 dari pers(i) , diperoleh a=0→b=3a=3.0=0(tidak memenuhi)a=1→b=3a=3.1=3(memenuhi)
Sehingga nilai a+b=1+3=4
Jadi, nilai a+b=4.♡
Nomor 8
Jika limx→0√Ax+B−2x=1, maka ....
(A) B=A2
(B) 4B2=A
(C) 4B=A2
(D) 4B=A
(E) A+B=0
(A) B=A2
(B) 4B2=A
(C) 4B=A2
(D) 4B=A
(E) A+B=0
♣ Konsep penerapan turunan pada limit tak tentu
limx→af(x)g(x)=00→limx→af(x)g(x)=limx→af′(x)g′(x) sampai hasilnya tidak 00
Konsep Turunan : y=√f(x)→y′=f′(x)2√f(x)
♣ Menyelesaikan limitnya dengan turunan
limx→0√Ax+B−2x=1 (diturunkan)limx→0A2√Ax+B1=1limx→0A2√Ax+B=1A2√A.0+B=1A2√B=1A=2√B (kuadratkan)A2=4B
Jadi, diperoleh A2=4B.♡
limx→af(x)g(x)=00→limx→af(x)g(x)=limx→af′(x)g′(x) sampai hasilnya tidak 00
Konsep Turunan : y=√f(x)→y′=f′(x)2√f(x)
♣ Menyelesaikan limitnya dengan turunan
limx→0√Ax+B−2x=1 (diturunkan)limx→0A2√Ax+B1=1limx→0A2√Ax+B=1A2√A.0+B=1A2√B=1A=2√B (kuadratkan)A2=4B
Jadi, diperoleh A2=4B.♡
Nomor 9
Diketahui suatu parabola simetris terhadap garis x=−2, dan garis singgung parabola tersebut di titik (0, 1) sejajar garis 4x+y=4.
Titik puncak parabola tersebut adalah ...
♣ Misalkan persamaan fungsinya , y=f(x)=ax2+bx+c. Dengan titik puncak (xp,yp) :
xp=−b2a dan yp=f(xp) , serta f′(x)=2ax+b.
♣ Sumbu simetrinya x=−2 dengan x=xp :
x=xp⇔−2=−b2a⇔b=4a ...pers(i)
♣ Garis singgung di (0,1) , artinya titik (0,1) dilalui parabola, substitusi (0,1) ke persamaan parabola:
y=ax2+bx+c⇔1=a.02+b.0+c⇔c=1
sehingga persamaan parabolanya menjadi : f(x)=ax2+bx+1
♣ Gradien garis singgung sejajar dengan garis 4x+y=4, artinya gradiennya sama dengan gradien garis 4x+y=4 yaitu m=−4.
♣ Menentukan gradien garis singgung di titik (0,1):
m=f′(x)⇔−4=f′(0)⇔−4=2a.0+b⇔b=−4.
Pers(i) : b=4a⇔−4=4a⇔a=−1 .
Persamaan parabolanya menjadi : f(x)=−x2−4x+1
♣ Menentukan titik puncak:
xp=−2⇒yp=f(xp)=f(−2)=−(−2)2−4.(−2)+1=5.
Jadi, titik puncaknya adalah (xp,yp)=(−2,5).♡
♣ Sumbu simetrinya x=−2 dengan x=xp :
x=xp⇔−2=−b2a⇔b=4a ...pers(i)
♣ Garis singgung di (0,1) , artinya titik (0,1) dilalui parabola, substitusi (0,1) ke persamaan parabola:
y=ax2+bx+c⇔1=a.02+b.0+c⇔c=1
sehingga persamaan parabolanya menjadi : f(x)=ax2+bx+1
♣ Gradien garis singgung sejajar dengan garis 4x+y=4, artinya gradiennya sama dengan gradien garis 4x+y=4 yaitu m=−4.
♣ Menentukan gradien garis singgung di titik (0,1):
m=f′(x)⇔−4=f′(0)⇔−4=2a.0+b⇔b=−4.
Pers(i) : b=4a⇔−4=4a⇔a=−1 .
Persamaan parabolanya menjadi : f(x)=−x2−4x+1
♣ Menentukan titik puncak:
xp=−2⇒yp=f(xp)=f(−2)=−(−2)2−4.(−2)+1=5.
Jadi, titik puncaknya adalah (xp,yp)=(−2,5).♡
Nomor 10
Diketahui P dan Q suatu polinomial sehingga P(x)Q(x) dibagi x2−1 bersisa 3x+5.
Jika Q(x) dibagi x−1 bersisa 4, maka P(x) dibagi x−1 bersisa ....
♠ Teorema sisa : f(x)x−a⇒sisa=f(a)
artinya : substitusi x=a ke f(x) dengan hasil sama dengan sisanya
Suatu fungsi habis dibagi, artinya sisanya = 0 .
Pembagian Polinomial :
P(x)Q(x):x2−1=(x−1)(x+1), sisa = 3x+5 , artinya
P(1)Q(1)=3.1+5→P(1)Q(1)=8 ....pers(i)
Q(−1)f(−1)=3.(−1)+5→P(−1)Q(−1)=2 ....pers(ii)
Q(x):(x−1), sisa = 4 , artinya Q(1)=4 ....pers(iii)
♠ Substitusi Pers(iii) ke pers(i) diperoleh
P(1)Q(1)=8→P(1).4=8→P(1)=2 ....pers(iv)
Sehingga P(x):(x−1), maka sisanya = P(1)=2
Jadi, sisanya adalah 2.♡
artinya : substitusi x=a ke f(x) dengan hasil sama dengan sisanya
Suatu fungsi habis dibagi, artinya sisanya = 0 .
Pembagian Polinomial :
P(x)Q(x):x2−1=(x−1)(x+1), sisa = 3x+5 , artinya
P(1)Q(1)=3.1+5→P(1)Q(1)=8 ....pers(i)
Q(−1)f(−1)=3.(−1)+5→P(−1)Q(−1)=2 ....pers(ii)
Q(x):(x−1), sisa = 4 , artinya Q(1)=4 ....pers(iii)
♠ Substitusi Pers(iii) ke pers(i) diperoleh
P(1)Q(1)=8→P(1).4=8→P(1)=2 ....pers(iv)
Sehingga P(x):(x−1), maka sisanya = P(1)=2
Jadi, sisanya adalah 2.♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.