Nomor 6
Jika limx→af(x3)−f(a3)x−a=−1, maka f′(1)=....
♠ Penerapan turunan pada limit (L'Hospital)
*). Turunan : y=f[g(x)]→y′=f′[g(x)].g′(x)
*). Untuk limx→af(x)g(x)=00, maka solusinya limx→af(x)g(x)=limx→af′(x)g′(x) sampai hasilnya tidak 00
♠ Menyelesaikan limitnya dan substitusi a=1
limx→af(x3)−f(a3)x−a=00, sehingga harus diturunkan terhadap x
limx→af(x3)−f(a3)x−a=−1(turunkan)limx→af′(x3).3x2−01=−1limx→a3x2.f′(x3)1=−13a2.f′(a3)=−1a=1→3a2.f′(a3)=−13.12.f′(13)=−13f′(1)=−1f′(1)=−13
Jadi, nilai f′(1)=−13♡
*). Turunan : y=f[g(x)]→y′=f′[g(x)].g′(x)
*). Untuk limx→af(x)g(x)=00, maka solusinya limx→af(x)g(x)=limx→af′(x)g′(x) sampai hasilnya tidak 00
♠ Menyelesaikan limitnya dan substitusi a=1
limx→af(x3)−f(a3)x−a=00, sehingga harus diturunkan terhadap x
limx→af(x3)−f(a3)x−a=−1(turunkan)limx→af′(x3).3x2−01=−1limx→a3x2.f′(x3)1=−13a2.f′(a3)=−1a=1→3a2.f′(a3)=−13.12.f′(13)=−13f′(1)=−1f′(1)=−13
Jadi, nilai f′(1)=−13♡
Nomor 7
Diketahui P dan Q suatu polinomial. Jika P(x) berturut-turut memberikan sisa -1 dan 5 apabila dibagi x−1
dan dibagi x+2 dan Q(x) berturut-turut memberikan sisa 1 dan -2 apabila dibagi x+2 dan dibagi x−1,
maka P(Q(x)) dibagi x2+x−2 bersisa .....
♠ Teorema sisa : f(x)x−a⇒sisa=f(a)
artinya : substitusi x=a ke f(x) dengan hasil sama dengan sisanya
Polinomial P(x) :
P(x):(x−1), sisa = -1 , artinya P(1)=−1 ....pers(i)
P(x):(x+2), sisa = 5 , artinya P(−2)=5 ....pers(ii)
Q(x):(x+2), sisa = 1 , artinya Q(−2)=1 ....pers(iii)
Q(x):(x−1), sisa = -2 , artinya Q(1)=−2 ....pers(iv)
♠ Konsep pembagian
P(Q(x)) dibagi x2+x−2 , misal sisanya S(x)=ax+b
P(Q(x)):G(x), hasilnya H(x) dan sisa S(x) , dapat ditulis :
P(Q(x))=G(x).H(x)+S(x)
♠ Menentukan sisa pembagian dengan substitusi nilai x
P(Q(x))=G(x).H(x)+S(x)P(Q(x))=(x2+x−2).H(x)+(ax+b)P(Q(x))=(x−1)(x+2).H(x)+(ax+b)(substitusi x=1)P(Q(1))=(1−1)(1+2).H(1)+(a.1+b)dari pers(iv)P(−2)=0.H(1)+(a+b)dari pers(ii)5=a+b...pers(1)(substitusi x=−2)P(Q(−2))=(−2−1)(−2+2).H(−2)+(a.(−2)+b)dari pers(iii)P(1)=0.H(−2)+(−2a+b)dari pers(i)−1=−2a+b...pers(2)
♠ Eliminasi pers(1) dan pers(2), diperoleh a=2 dan b=3
Sehingga sisanya : S(x)=ax+b=2x+3
Jadi, sisanya adalah 2x+3.♡
artinya : substitusi x=a ke f(x) dengan hasil sama dengan sisanya
Polinomial P(x) :
P(x):(x−1), sisa = -1 , artinya P(1)=−1 ....pers(i)
P(x):(x+2), sisa = 5 , artinya P(−2)=5 ....pers(ii)
Q(x):(x+2), sisa = 1 , artinya Q(−2)=1 ....pers(iii)
Q(x):(x−1), sisa = -2 , artinya Q(1)=−2 ....pers(iv)
♠ Konsep pembagian
P(Q(x)) dibagi x2+x−2 , misal sisanya S(x)=ax+b
P(Q(x)):G(x), hasilnya H(x) dan sisa S(x) , dapat ditulis :
P(Q(x))=G(x).H(x)+S(x)
♠ Menentukan sisa pembagian dengan substitusi nilai x
P(Q(x))=G(x).H(x)+S(x)P(Q(x))=(x2+x−2).H(x)+(ax+b)P(Q(x))=(x−1)(x+2).H(x)+(ax+b)(substitusi x=1)P(Q(1))=(1−1)(1+2).H(1)+(a.1+b)dari pers(iv)P(−2)=0.H(1)+(a+b)dari pers(ii)5=a+b...pers(1)(substitusi x=−2)P(Q(−2))=(−2−1)(−2+2).H(−2)+(a.(−2)+b)dari pers(iii)P(1)=0.H(−2)+(−2a+b)dari pers(i)−1=−2a+b...pers(2)
♠ Eliminasi pers(1) dan pers(2), diperoleh a=2 dan b=3
Sehingga sisanya : S(x)=ax+b=2x+3
Jadi, sisanya adalah 2x+3.♡
Nomor 8
Diketahui suatu parabola simetris terhadap garis x=−2, dan garis singgung parabola tersebut di titik (0, 1) sejajar garis 4x+y=4.
Titik puncak parabola tersebut adalah ...
♣ Misalkan persamaan fungsinya , y=f(x)=ax2+bx+c. Dengan titik puncak (xp,yp) :
xp=−b2a dan yp=f(xp) , serta f′(x)=2ax+b.
♣ Sumbu simetrinya x=−2 dengan x=xp :
x=xp⇔−2=−b2a⇔b=4a ...pers(i)
♣ Garis singgung di (0,1) , artinya titik (0,1) dilalui parabola, substitusi (0,1) ke persamaan parabola:
y=ax2+bx+c⇔1=a.02+b.0+c⇔c=1
sehingga persamaan parabolanya menjadi : f(x)=ax2+bx+1
♣ Gradien garis singgung sejajar dengan garis 4x+y=4, artinya gradiennya sama dengan gradien garis 4x+y=4 yaitu m=−4.
♣ Menentukan gradien garis singgung di titik (0,1):
m=f′(x)⇔−4=f′(0)⇔−4=2a.0+b⇔b=−4.
Pers(i) : b=4a⇔−4=4a⇔a=−1 .
Persamaan parabolanya menjadi : f(x)=−x2−4x+1
♣ Menentukan titik puncak:
xp=−2⇒yp=f(xp)=f(−2)=−(−2)2−4.(−2)+1=5.
Jadi, titik puncaknya adalah (xp,yp)=(−2,5).♡
♣ Sumbu simetrinya x=−2 dengan x=xp :
x=xp⇔−2=−b2a⇔b=4a ...pers(i)
♣ Garis singgung di (0,1) , artinya titik (0,1) dilalui parabola, substitusi (0,1) ke persamaan parabola:
y=ax2+bx+c⇔1=a.02+b.0+c⇔c=1
sehingga persamaan parabolanya menjadi : f(x)=ax2+bx+1
♣ Gradien garis singgung sejajar dengan garis 4x+y=4, artinya gradiennya sama dengan gradien garis 4x+y=4 yaitu m=−4.
♣ Menentukan gradien garis singgung di titik (0,1):
m=f′(x)⇔−4=f′(0)⇔−4=2a.0+b⇔b=−4.
Pers(i) : b=4a⇔−4=4a⇔a=−1 .
Persamaan parabolanya menjadi : f(x)=−x2−4x+1
♣ Menentukan titik puncak:
xp=−2⇒yp=f(xp)=f(−2)=−(−2)2−4.(−2)+1=5.
Jadi, titik puncaknya adalah (xp,yp)=(−2,5).♡
Nomor 9
Diberikan balok ABCD.EFGH dengan AB = AE = 4 dan BC = 3. Titik P dan Q masing-masing titik tengah FG dan GH. Maka tangen sudut bidang
diagonal FHDB dan bidang PQDB adalah ....
♣ Gambar
Sudut yang dibentuk oleh bidang FHDB dan PQDB adalah θ yaitu sudut KJP pada segitiga KJP.
Luas ΔFGH=12.FG.GH=12.3.4=6
Luas ΔPGH=12.PG.GH=12.32.4=3
Sehingga :
Luas ΔFPH=Luas ΔFGH−Luas ΔPGH=6−3=3
♣ Menentukan panjang KP
Luas ΔFPH=12.FH.KP3=12.5.KPKP=65
♣ Menentukan nilai tanθ
tanθ=KPKJtanθ=654tanθ=310
Jadi, nilai tanθ=310.♡
Sudut yang dibentuk oleh bidang FHDB dan PQDB adalah θ yaitu sudut KJP pada segitiga KJP.
Luas ΔFGH=12.FG.GH=12.3.4=6
Luas ΔPGH=12.PG.GH=12.32.4=3
Sehingga :
Luas ΔFPH=Luas ΔFGH−Luas ΔPGH=6−3=3
♣ Menentukan panjang KP
Luas ΔFPH=12.FH.KP3=12.5.KPKP=65
♣ Menentukan nilai tanθ
tanθ=KPKJtanθ=654tanθ=310
Jadi, nilai tanθ=310.♡
Nomor 10
Jika A adalah matriks berukuran 2 x 2 dan
[x1]A[x1]=x2−5x+8, maka matriks A
yang mungkin adalah ...
♠ Misalkan matriks A=[abcd]:
[x1]A[x1]=x2−5x+8[x1][abcd][x1]=x2−5x+8[ax+cbx+d][x1]=x2−5x+8ax2+(b+c)x+d=x2−5x+8
♠ Diperoleh a=1,d=8, dan b+c=−5
Jadi, kemungkinan matriks A: A=[13−88]♡
[x1]A[x1]=x2−5x+8[x1][abcd][x1]=x2−5x+8[ax+cbx+d][x1]=x2−5x+8ax2+(b+c)x+d=x2−5x+8
♠ Diperoleh a=1,d=8, dan b+c=−5
Jadi, kemungkinan matriks A: A=[13−88]♡
Mas Darma,
BalasHapusSaya mau nanya, saya selalu bingung dengan cara membentuk sudut atau jarak yang ditanyakan pada bangun ruang 3 dimensi. Gimana ya mas? Apa ada materi dari blog mas yang membahasnya? Terima kasih mas.
Hallow Deny.
HapusMemang untuk dimensi tiga agak sulit, terutama untuk membayangkannya. dan kebetulan juga materi dimensi tiga belum ada di blog saya, jadi Dek Deny coba cari ja di internet materinya ya,...!!!!!
pelajari dengan sabar, pasti akan bisa nantinya.
Untuk materi dimensi tiga memang banyak siswa atau alumni yang mengalami kesulitan, apalagi untuk soal-soal SBMPTN Mat IPA, pasti tergolong lebih sulit lagi, sabar ya, trus belajar. di semester 2 akan saya coba untuk membuat artikel dimensi tiga.