Pembahasan Soal SBMPTN Matematika Dasar kode 691 tahun 2014 nomor 11 sampai 15


Nomor 11
Satu dadu dilempar 3 kali. Peluang mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali adalah ....
Satu dadu dilempar 3 kali, n(S)=63=216
Harapannya adalah mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali artinya mata dadu 6 bisa muncul satu kali atau dua kali atau tiga kali, dalam hal ini dibagi menjadi tiga kasus
1). muncul mata dadu 6 satu kali :
misal muncul pelemparan pertama : cara = 1.5.5 ,
munculnya mata dadu 6 ada C31=3 posisi (pelemparan pertama atau kedua atau ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 satu kali : n(A1)=C31.(1.5.5)=3.(25)=75
2). muncul mata dadu 6 dua kali :
misal muncul pelemparan pertama dan kedua : cara = 1.1.5 ,
munculnya mata dadu 6 ada C32=3 posisi (pelemparan pertama kedua atau kedua ketiga atau pertama ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 dua kali : n(A2)=C32.(1.1.5)=3.(5)=15
3). muncul mata dadu 6 tiga kali :
misal muncul pelemparan pertama kedua ketiga: cara = 1.1.1 ,
munculnya mata dadu 6 ada C33=1 posisi (pelemparan pertama kedua ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 tiga kali : n(A3)=C33.(1.1.1)=1.(1)=1
Sehingga total cara muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali :
n(A)=n(A1)+n(A2)+n(A3)=75+15+1=91
Menentukan peluangnya
P(A)=n(A)n(S)=91216
Keterangan : 1.5.5 artinya pelemparan pertama muncul angka 6 (ada 1 kemungkinan), pelemparan kedua muncul bukan angka 6 (ada 5 kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5), dan pelemparan ketiga muncul bukan angka 6 (ada 5 kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5).
Jadi, peluang muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali adalah 91216.

Cara II : peluang komplemen
Satu dadu dilempar 3 kali, n(S)=63=216
Harapannya adalah mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali artinya mata dadu 6 bisa muncul satu kali atau dua kali atau tiga kali.
Pada kasus ini kita gunakan peluang komplemen (lawannya) yaitu kebalikan dari harapannya.
Misal : A = kejadian harapannya (sedikitnya muncul sekali) ,
Ac = kejadian tidak munculnya mata dadu 6 (kebalikan dari kejadian A)
Konsep peluang komplemen : P(A)=1P(Ac)
Menentukan peluang komplemennya
Mata dadu 6 tidak muncul sama sekali, n(Ac)=5.5.5=125
P(Ac)=n(Ac)n(S)=125216
Sehingga : P(A)=1P(Ac)=1125216=216125216=91216
Jadi, peluang muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali adalah 91216.
Nomor 12
Jika g(x2)=x4x+2 dan f(x)=x2+3, maka (fg1)(2)=....
Menyederhanakan fungsi g(x2)
misal y=x2x=y+2, substitusi ke fungsi g(x2)
g(x2)=x4x+2g(y)=(y+2)4(y+2)+2g(y)=y2y+4g(x)=x2x+4
Menentukan invers fungsi g(x)
g(x)=ax+bcx+dg1(x)=dxbcx+a
g(x)=x2x+4g1(x)=4x+2x+1
Sehingga nilai g1(2)=4.(2)+2(2)+1=101=10
Menentukan hasilnya
(fg1)(2)=f(g1(2))=f(10)=(10)2+3=100+3(fg1)(2)=103
Jadi, nilai (fg1)(2)=103.
Nomor 13
Jika m dan n bilangan real dan fungsi f(x)=mx3+2x2nx+5 memenuhi f(1)=f(5)=0, maka 3mn=....
Menentukan turunan fungsinya
f(x)=mx3+2x2nx+5
f(x)=3mx2+4xn
Bentuk f(1)=f(5)=0, artinya 1 dan -5 adalah akar-akar dari f(x)=0
f(x)=03mx2+4xn=0, akar-akarnya x1=1 dan x2=5
Menentukan nilai m dan n dengan operasi akar-akar
Operasi penjumlahan :
x1+x2=ba1+(5)=43m4=43m1=13m3m=1m=13
Operasi perkalian :
x1.x2=ca1.(5)=n3m5=n1n=5
Sehingga nilai 3mn=3.135=15=4
Jadi, nilai 3mn=4.
Nomor 14
Diketahui matriks A=(1214). Jika |A| menyatakan determinan A, maka nilai a yang memenuhi 2loga=2|A| adalah ....
Menentukan determinan matriks A yaitu |A|
A=(1214)|A|=1.41.2=42=2
Definisi log : alogb=cb=ac
Menentukan nilai a
2loga=2|A|2loga=222loga=4a=24a=16
Jadi, nilai a=16.
Nomor 15
Titik-titik P dan Q masing-masing mempunyai absis 2p dan 3p terletak pada parabola y=x21. Jiga garis g tegak lurus PQ dan menyinggung parabola tersebut, maka garis g memotong sumbu Y di titik berordinat ....
Menentukan titik P dan Q
Titik P : absis = 2p artinya x=2p
Substitusi x=2p ke fungsi y=x21
y=x21=(2p)21=4p21
Sehingga titik P(2p,4p21)
Titik Q : absis = 3p artinya x=3p
Substitusi x=3p ke fungsi y=x21
y=x21=(3p)21=9p21
Sehingga titik Q(3p,9p21)
Menentukan gradien garis PQ (mPQ)
mPQ=y2y1x2x1=(9p21)(4p21)(3p)(2p)=5p25pmPQ=p
Gradien garis g tegak lurus garis PQ
mg=1mPQ=1pmg=1p
Garis g menyinggung parabola y=x21
y=2x, gradien garis g:mg=y
mg=y1p=2xx=12p
Menentukan titik singgung garis g dengan substitusi x=12p
y=x21=(12p)21=14p21
Sehingga titik singgungnya : (x,y)=(12p,14p21)
Persamaan garis singgungnya melalui (x,y)=(12p,14p21) dengan m=1p
yy1=m(xx1)y(14p21)=1p.(x12p)y(14p21)=1px12p2y=1px12p2+(14p21)y=1px14p21
Memotong sumbu Y, substitusi x=0
y=1px14p21=1p.014p21=14p21
Jadi, ordinatnya adalah y=14p21.
Nomor Soal Lainnya : 1-5 6-10 11-15

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.