Nomor 11
Satu dadu dilempar 3 kali. Peluang mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali adalah ....
♠ Satu dadu dilempar 3 kali, n(S)=63=216
♠ Harapannya adalah mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali artinya mata dadu 6 bisa muncul satu kali atau dua kali atau tiga kali, dalam hal ini dibagi menjadi tiga kasus
1). muncul mata dadu 6 satu kali :
misal muncul pelemparan pertama : cara = 1.5.5 ,
munculnya mata dadu 6 ada C31=3 posisi (pelemparan pertama atau kedua atau ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 satu kali : n(A1)=C31.(1.5.5)=3.(25)=75
2). muncul mata dadu 6 dua kali :
misal muncul pelemparan pertama dan kedua : cara = 1.1.5 ,
munculnya mata dadu 6 ada C32=3 posisi (pelemparan pertama kedua atau kedua ketiga atau pertama ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 dua kali : n(A2)=C32.(1.1.5)=3.(5)=15
3). muncul mata dadu 6 tiga kali :
misal muncul pelemparan pertama kedua ketiga: cara = 1.1.1 ,
munculnya mata dadu 6 ada C33=1 posisi (pelemparan pertama kedua ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 tiga kali : n(A3)=C33.(1.1.1)=1.(1)=1
Sehingga total cara muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali :
n(A)=n(A1)+n(A2)+n(A3)=75+15+1=91
♠ Menentukan peluangnya
P(A)=n(A)n(S)=91216
Keterangan : 1.5.5 artinya pelemparan pertama muncul angka 6 (ada 1 kemungkinan), pelemparan kedua muncul bukan angka 6 (ada 5 kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5), dan pelemparan ketiga muncul bukan angka 6 (ada 5 kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5).
Jadi, peluang muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali adalah 91216.♡
♠ Harapannya adalah mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali artinya mata dadu 6 bisa muncul satu kali atau dua kali atau tiga kali, dalam hal ini dibagi menjadi tiga kasus
1). muncul mata dadu 6 satu kali :
misal muncul pelemparan pertama : cara = 1.5.5 ,
munculnya mata dadu 6 ada C31=3 posisi (pelemparan pertama atau kedua atau ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 satu kali : n(A1)=C31.(1.5.5)=3.(25)=75
2). muncul mata dadu 6 dua kali :
misal muncul pelemparan pertama dan kedua : cara = 1.1.5 ,
munculnya mata dadu 6 ada C32=3 posisi (pelemparan pertama kedua atau kedua ketiga atau pertama ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 dua kali : n(A2)=C32.(1.1.5)=3.(5)=15
3). muncul mata dadu 6 tiga kali :
misal muncul pelemparan pertama kedua ketiga: cara = 1.1.1 ,
munculnya mata dadu 6 ada C33=1 posisi (pelemparan pertama kedua ketiga), sehingga total cara muncul mata dadu 6 tiga kali : n(A3)=C33.(1.1.1)=1.(1)=1
Sehingga total cara muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali :
n(A)=n(A1)+n(A2)+n(A3)=75+15+1=91
♠ Menentukan peluangnya
P(A)=n(A)n(S)=91216
Keterangan : 1.5.5 artinya pelemparan pertama muncul angka 6 (ada 1 kemungkinan), pelemparan kedua muncul bukan angka 6 (ada 5 kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5), dan pelemparan ketiga muncul bukan angka 6 (ada 5 kemungkinan yaitu angka 1, 2, 3, 4, 5).
Jadi, peluang muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali adalah 91216.♡
Cara II : peluang komplemen
♠ Satu dadu dilempar 3 kali, n(S)=63=216
♠ Harapannya adalah mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali artinya mata dadu 6 bisa muncul satu kali atau dua kali atau tiga kali.
Pada kasus ini kita gunakan peluang komplemen (lawannya) yaitu kebalikan dari harapannya.
Misal : A = kejadian harapannya (sedikitnya muncul sekali) ,
Ac = kejadian tidak munculnya mata dadu 6 (kebalikan dari kejadian A)
Konsep peluang komplemen : P(A)=1−P(Ac)
♠ Menentukan peluang komplemennya
Mata dadu 6 tidak muncul sama sekali, n(Ac)=5.5.5=125
P(Ac)=n(Ac)n(S)=125216
Sehingga : P(A)=1−P(Ac)=1−125216=216−125216=91216
Jadi, peluang muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali adalah 91216.♡
♠ Satu dadu dilempar 3 kali, n(S)=63=216
♠ Harapannya adalah mata dadu 6 muncul sedikitnya sekali artinya mata dadu 6 bisa muncul satu kali atau dua kali atau tiga kali.
Pada kasus ini kita gunakan peluang komplemen (lawannya) yaitu kebalikan dari harapannya.
Misal : A = kejadian harapannya (sedikitnya muncul sekali) ,
Ac = kejadian tidak munculnya mata dadu 6 (kebalikan dari kejadian A)
Konsep peluang komplemen : P(A)=1−P(Ac)
♠ Menentukan peluang komplemennya
Mata dadu 6 tidak muncul sama sekali, n(Ac)=5.5.5=125
P(Ac)=n(Ac)n(S)=125216
Sehingga : P(A)=1−P(Ac)=1−125216=216−125216=91216
Jadi, peluang muncul mata dadu 6 sedikitnya sekali adalah 91216.♡
Nomor 12
Jika g(x−2)=x−4x+2 dan f(x)=x2+3, maka (f∘g−1)(2)=....
♣ Menyederhanakan fungsi g(x−2)
misal y=x−2→x=y+2, substitusi ke fungsi g(x−2)
g(x−2)=x−4x+2g(y)=(y+2)−4(y+2)+2g(y)=y−2y+4g(x)=x−2x+4
♣ Menentukan invers fungsi g(x)
g(x)=ax+bcx+d→g−1(x)=dx−b−cx+a
g(x)=x−2x+4→g−1(x)=4x+2−x+1
Sehingga nilai g−1(2)=4.(2)+2−(2)+1=10−1=−10
♣ Menentukan hasilnya
(f∘g−1)(2)=f(g−1(2))=f(−10)=(−10)2+3=100+3(f∘g−1)(2)=103
Jadi, nilai (f∘g−1)(2)=103.♡
misal y=x−2→x=y+2, substitusi ke fungsi g(x−2)
g(x−2)=x−4x+2g(y)=(y+2)−4(y+2)+2g(y)=y−2y+4g(x)=x−2x+4
♣ Menentukan invers fungsi g(x)
g(x)=ax+bcx+d→g−1(x)=dx−b−cx+a
g(x)=x−2x+4→g−1(x)=4x+2−x+1
Sehingga nilai g−1(2)=4.(2)+2−(2)+1=10−1=−10
♣ Menentukan hasilnya
(f∘g−1)(2)=f(g−1(2))=f(−10)=(−10)2+3=100+3(f∘g−1)(2)=103
Jadi, nilai (f∘g−1)(2)=103.♡
Nomor 13
Jika m dan n bilangan real dan fungsi f(x)=mx3+2x2−nx+5 memenuhi f′(1)=f′(−5)=0,
maka 3m−n=....
♠ Menentukan turunan fungsinya
f(x)=mx3+2x2−nx+5
f′(x)=3mx2+4x−n
♠ Bentuk f′(1)=f′(−5)=0, artinya 1 dan -5 adalah akar-akar dari f′(x)=0
f′(x)=0→3mx2+4x−n=0, akar-akarnya x1=1 dan x2=−5
♠ Menentukan nilai m dan n dengan operasi akar-akar
Operasi penjumlahan :
x1+x2=−ba1+(−5)=−43m−4=−43m1=13m3m=1m=13
Operasi perkalian :
x1.x2=ca1.(−5)=−n3m−5=−n1n=5
Sehingga nilai 3m−n=3.13−5=1−5=−4
Jadi, nilai 3m−n=−4.♡
f(x)=mx3+2x2−nx+5
f′(x)=3mx2+4x−n
♠ Bentuk f′(1)=f′(−5)=0, artinya 1 dan -5 adalah akar-akar dari f′(x)=0
f′(x)=0→3mx2+4x−n=0, akar-akarnya x1=1 dan x2=−5
♠ Menentukan nilai m dan n dengan operasi akar-akar
Operasi penjumlahan :
x1+x2=−ba1+(−5)=−43m−4=−43m1=13m3m=1m=13
Operasi perkalian :
x1.x2=ca1.(−5)=−n3m−5=−n1n=5
Sehingga nilai 3m−n=3.13−5=1−5=−4
Jadi, nilai 3m−n=−4.♡
Nomor 14
Diketahui matriks A=(1214).
Jika |A| menyatakan determinan A, maka nilai a yang memenuhi 2loga=2|A| adalah ....
Nomor 15
Titik-titik P dan Q masing-masing mempunyai absis 2p dan −3p terletak pada parabola y=x2−1.
Jiga garis g tegak lurus PQ dan menyinggung parabola tersebut, maka garis g memotong sumbu Y di titik
berordinat ....
♣ Menentukan titik P dan Q
Titik P : absis = 2p artinya x=2p
Substitusi x=2p ke fungsi y=x2−1
y=x2−1=(2p)2−1=4p2−1
Sehingga titik P(2p,4p2−1)
Titik Q : absis = −3p artinya x=−3p
Substitusi x=−3p ke fungsi y=x2−1
y=x2−1=(−3p)2−1=9p2−1
Sehingga titik Q(−3p,9p2−1)
♣ Menentukan gradien garis PQ (mPQ)
mPQ=y2−y1x2−x1=(9p2−1)−(4p2−1)(−3p)−(2p)=5p2−5pmPQ=−p
♣ Gradien garis g tegak lurus garis PQ
mg=−1mPQ=−1−pmg=1p
♣ Garis g menyinggung parabola y=x2−1
y′=2x, gradien garis g:mg=y′
mg=y′1p=2xx=12p
♣ Menentukan titik singgung garis g dengan substitusi x=12p
y=x2−1=(12p)2−1=14p2−1
Sehingga titik singgungnya : (x,y)=(12p,14p2−1)
Persamaan garis singgungnya melalui (x,y)=(12p,14p2−1) dengan m=1p
y−y1=m(x−x1)y−(14p2−1)=1p.(x−12p)y−(14p2−1)=1px−12p2y=1px−12p2+(14p2−1)y=1px−14p2−1
Memotong sumbu Y, substitusi x=0
y=1px−14p2−1=1p.0−14p2−1=−14p2−1
Jadi, ordinatnya adalah y=−14p2−1.♡
Titik P : absis = 2p artinya x=2p
Substitusi x=2p ke fungsi y=x2−1
y=x2−1=(2p)2−1=4p2−1
Sehingga titik P(2p,4p2−1)
Titik Q : absis = −3p artinya x=−3p
Substitusi x=−3p ke fungsi y=x2−1
y=x2−1=(−3p)2−1=9p2−1
Sehingga titik Q(−3p,9p2−1)
♣ Menentukan gradien garis PQ (mPQ)
mPQ=y2−y1x2−x1=(9p2−1)−(4p2−1)(−3p)−(2p)=5p2−5pmPQ=−p
♣ Gradien garis g tegak lurus garis PQ
mg=−1mPQ=−1−pmg=1p
♣ Garis g menyinggung parabola y=x2−1
y′=2x, gradien garis g:mg=y′
mg=y′1p=2xx=12p
♣ Menentukan titik singgung garis g dengan substitusi x=12p
y=x2−1=(12p)2−1=14p2−1
Sehingga titik singgungnya : (x,y)=(12p,14p2−1)
Persamaan garis singgungnya melalui (x,y)=(12p,14p2−1) dengan m=1p
y−y1=m(x−x1)y−(14p2−1)=1p.(x−12p)y−(14p2−1)=1px−12p2y=1px−12p2+(14p2−1)y=1px−14p2−1
Memotong sumbu Y, substitusi x=0
y=1px−14p2−1=1p.0−14p2−1=−14p2−1
Jadi, ordinatnya adalah y=−14p2−1.♡
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.